Cara Mengelola Keuangan Usaha Agar Tidak Minus

31 Maret 2023

Pemilik usaha wajib mempelajari cara mengelola keuangan usaha yang baik dan benar. Dengan keuangan yang stabil, usaha akan terus berkembang. Kamu juga bisa balik modal dengan cepat dan berpotensi mendapatkan keuntungan yang signifikan. Sayangnya, mengelola keuangan usaha bukanlah hal yang mudah. Jika dilakukan asal-asalan, kamu bisa rugi dan resiko terburuknya usaha bisa terhenti. Maka dari itu, lakukan beberapa cara mengelola keuangan usaha dibawah ini.

Cara Mengelola Keuangan Usaha

1. Membuat Perencanaan Budgeting

Pertama kamu harus merencanakan anggaran keuangan terlebih dahulu. Jika masih bingung, buatlah anggaran kasar misalnya jumlah pengeluaran, jumlah pendapatan dan anggaran cadangan.

Selain itu, kamu juga bisa membuat program anggaran berdasarkan jangka waktunya yang selanjutnya dibagi kedalam beberapa kelompok. Dengan demikian, anggaran akan semakin mengerucut.

Selama membuat anggaran ini, jangan lupa menyisihkan anggaran cadangan sebagai antisipasi. Tentu saja, saat membuat budget tidak hanya mempertimbangkan produk yang dipasarkan saja, tapi juga pemasarannya. Misalnya promosi berbayar dan sebagainya.

Baca Juga : Kupas Tuntas Modal Usaha Sembako untuk Usaha Sampingan

2. Ingat, Jangan Campurkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Hal ini sering dilakukan pelaku usaha pemula yaitu mencampurkan rekening pribadi dan usaha. Ini adalah kesalahan paling fatal yang harus dihindari. Kenapa? Karena keuangan usaha berpotensi digunakan untuk keperluan pribadi. Untuk menghindari hal tersebut terjadi, pisahkan rekening pribadi dan usaha agar pengelolaan keuangan lebih maksimal.

Rekening usaha penting dimiliki untuk menerima uang masuk dari hasil usaha yang kamu dapatkan. Dengan demikian, jumlahnya tidak akan berkurang atau terganggu oleh keperluan pribadi dan lainnya. Sekarang ini juga tidak sulit untuk membuka rekening baru, kamu bisa buka rekening secara online saja.

3. Mencatat Setiap Pemasukan dan Pengeluaran

Apapun pemasukan dan pengeluaran yang ditujukan untuk usaha harus dicatat sedetail-detailnya. Adanya pembukuan khusus usaha seperti ini bisa melacak keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari usaha.

Ini sekaligus akan membantumu saat ditemukan kesalahan perhitungan di kemudian hari. Catat ya!

4. Membayar Tagihan dan Pajak Tepat Waktu

Apabila kamu masih mempunyai cicilan modal usaha atau tagihan, pastikan membayar tepat waktu. Jangan sampai terlambat, sebab ini bisa berimbas pada usaha misalnya ada kenaikan bunga atau denda yang cukup besar.

Jadi, sekecil apapun dendanya tentu saja tetap berdampak pada usaha. Begitupun saat membayar pajak. Pajak adalah suatu kewajiban yang harus dibayar setiap tahunnya.

5. Menyiapkan Petty Cash

Apa sih itu petty cash? Ini adalah uang tunai yang sudah ditetapkan. Fungsinya adalah untuk membiayai operasional usaha pada periode tertentu.

Pada umumnya, petty cash tidak membutuhkan nominal yang besar. Ini karena tujuannya hanya untuk memenuhi pengeluaran usaha tersebut saja. Sifat pengeluaran itu pun mendadak atau bisa juga rutin.

Namun, sekecil apapun jumlah uang tunai yang dikeluarkan, jangan lupa mencatatnya di pembukuan usaha.

6. Jika Sempat, Lakukan Investasi

Meskipun skala usaha kecil, jangan sampai mengabaikan peluang masa depan seperti investasi.

Tak ada salahnya kamu sisihkan sedikit uang untuk berinvestasi. Uang tersebut bahkan bisa digunakan untuk meningkatkan perkembangan usaha.

Kamu bisa memilih investasi dengan profil risiko yang rendah. Namun, juga bisa menggunakan manajemen investasi apabila tidak paham cara berinvestasi.

Baca Juga : Tingkatkan Penghasilan dengan Cara Membuat Akun Instagram untuk Jualan!

7. Manfaatkan Laba untuk Mengembangkan Usaha

Saat sudah mendapatkan laba yang besar, jangan berfoya-foya dulu. Kamu bisa menggunakannya untuk terus mengembangkan usaha.

Pengembangan usaha ini bisa berupa perluasan outlet, penambahan jumlah karyawan, penambahan produk, atau justru layanan baru. 

Untuk itu, lebih baik mengalokasikan laba ini untuk keperluan usaha daripada keperluan pribadi. Apalagi, untuk bisa mendapatkannya itu tidak semudah yang dibayangkan.

Butuh waktu yang lama hingga akhirnya bisa mendapatkan laba ini. Bahkan, ada yang harus menunggu puluhan tahun baru bisa balik modal.

Oleh sebab itu, sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat atau ditabung kembali.

8. Berkonsultasi dengan Mentor yang Berpengalaman

Jika kamu sudah meraih banyak kesuksesan, jangan pernah merasa puas. Sebab, ini bisa menghambat keinginan diri untuk terus belajar.

Agar semakin maksimal, kamu bisa berkonsultasi bersama mentor yang sudah berpengalaman. Misalnya, membahas cara menghemat biaya operasional, menentukan harga produk, memanfaatkan laba, dan sebagainya.

Selain berkonsultasi bersama mentor, kamu juga bisa mengikuti berbagai komunitas ataupun webinar kewirausahaan yang ada saat ini secara gratis. Sekaligus, ini akan menjadi momen untuk memperluas networking kamu.

Itulah beberapa cara mengelola keuangan usaha agar tidak minus yang bisa kamu coba. Keuangan adalah hal penting yang harus dikelola dengan baik agar usaha semakin berkembang. Jika asal-asalan mengatur keuangan, usaha bisa terhenti ditengah jalan karena keuangan minus. Jadi, mulailah mengelola keuangan dengan benar dari sekarang.

Untuk mempermudah mengatur keuangan, kamu bisa menggunakan Koala+ yang memiliki fitur Manajemen Produk & Transaksi. Fitur ini bisa membantu kamu dalam mengelola usaha. Cukup di satu dashboard saja, kamu bisa mengelola produk, transaksi, dan membuat website jualan yang terintegrasi dengan Koala+.

Dengan fitur Manajemen Produk & Transaksi, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan salah satunya membantu penjualan naik. Fitur kelola transaksi ini bisa membuat penjual 6x lebih produktif. Selain itu respon cepat dengan chabot Koala+ sangat membantu merespon chat pelanggan 3x lebih cepat.

Dari operasional, kamu bisa lebih hemat 52% karena bisa promosi produk lebih direct & massal, sekaligus punya website sendiri di Koala+. Jadi tunggu apalagi, yuk gunakan Koala+ untuk mendapatkan fitur Manajemen Produk & Transaksi.