Pelaku bisnis yang ingin menilai kondisi keuangan perusahaan harus memahami profit margin. Dengan memahaminya, menghitung margin laba jadi lebih mudah. Kamu bisa menggunakan cara ini untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya agar tidak keliru.
Keuntungan dalam laporan keuangan bukan berarti keuangan sedang baik-baik saja. Ada beberapa rincian dalam kondisi finansial perusahaan yang hanya bisa ditemukan saat melakukan penghitungan dan pengelolaan margin laba. Agar lebih jelas, kamu bisa simak penjelasan dibawah ini.
Profit margin adalah perbandingan atau rasio yang menunjukkan seberapa banyak perusahaan menghasilkan uang. Penting sekali memperhatikan margin laba baik untuk perusahaan kecil maupun yang sudah berkembang pesat.
Dari perbandingan atau rasio ini, pelaku usaha bisa melihat seberapa baik atau seberapa sehat kondisi keuangan perusahaan yang dikelola. Apakah bisnis yang dimiliki berkembang atau tidak. Biasanya margin laba ini juga digunakan sebagai media untuk menilai finansial perusahaan oleh kreditor dan investor. Bahkan kemampuan manajemen dan potensi revenue stream perusahaan pun dapat dilihat juga.
Pada intinya setiap perusahaan mempunyai patokan margin laba yang berbeda untuk menentukan kondisi finansial perusahaan tersebut baik atau justru mengkhawatirkan.
Baca Juga : Pengertian Biaya Operasional, Jenis dan Cara Menghitungnya
Pelaku bisnis perlu memahami tiga jenis profit margin beserta rumusnya. Mengetahui kondisi finansial perusahaan akan jadi lebih mudah dilakukan dengan rumus berikut ini.
Rumus atau jenis yang pertama ada Net Profit Margin. Ini merupakan jenis margin laba yang tergolong sulit dipantau, namun menjadi yang paling menggambarkan kondisi profit suatu perusahaan.
Untuk bisa mengetahui kondisi keuangan yang harus dilakukan adalah dengan menghitung semua biaya pengeluaran serta semua pendapatan dari semua sumber dan juga investasi. Bisa dengan rumus dibawah ini.
NPM= Laba bersih : penjualan bersih x 100
Selanjutnya ada Gross Profit Margin. Ini merupakan jenis yang termudah penghitungannya. Dari jenis ini dapat dilihat gambaran rasio keseluruhan pendapatan kotor yang sudah dikurangi dengan harga pokok penjualan. Berikut ini rumusnya.
GPM= Laba kotor : penjualan bersih x 100
Operating profit margin yang bisa dilakukan dengan cara mengurangi semua pendapatan dengan biaya operasional sehari-hari baik itu administrasi, penjualan, dll. Jenis ini biasa disebut dengan laba sebelum pajak dan bunga yang sering digunakan bank untuk menghitung nilai perusahaan. Rumusnya cukup simpel sebagai berikut.
OPM= Pendapatan keseluruhan - biaya operasional
Baca Juga : Cara Menghitung Pajak Restoran Terbaru dan Pelaporannya
Setelah mengetahui pengertian, jenis, dan juga rumus dapat dilihat beberapa manfaatnya bagi pelaku bisnis. Pada intinya margin laba merupakan salah satu aspek penting yang harus selalu diperhatikan. Mengingat perbandingan atau rasio ini menjadi komponen dalam melihat rasio profitabilitas suatu perusahaan. Manfaat yang dapat diperoleh dari menggunakan margin profit antara lain:
Melakukan penghitungan margin dapat dijadikan cara untuk melihat apakah suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik atau tidak. Karena kinerja dan kondisi finansial tidak hanya dilihat dari keuntungan yang besar saja. Ada beberapa aspek juga yang perlu diperhatikan.
Margin laba juga bermanfaat untuk menggambarkan dengan jelas apakah kondisi finansial suatu bisnis dalam kondisi baik atau tidak. Dengan lebih mudah bisa mengidentifikasi mana saja pengeluaran yang tidak perlu dan merugikan. Dari sini pelaku bisnis bisa mengambil strategi untuk mengatasinya. Perusak bisa memperbaiki diri agar bisa terus berkembang dan maju.
Dari semua jenis margin laba nanti bisa dilihat mana produk yang menjadi prioritas dan mana yang bukan. Sebab untuk menentukan produk yang dijadikan sebagai prioritas tidak bisa hanya dengan menghitung laba bersih saja antar produk. Jadi harus menggunakan semua jenis margin laba untuk mengetahui produk yang diprioritaskan.
Bagi pelaku bisnis yang baru saja memulai usahanya, margin laba ini nanti akan sangat membantu dalam mendapatkan gambaran lengkap untuk melihat apakah usaha yang dijalankan menguntungkan atau malah rugi. Pebisnis bisa melihat apa harga pokok penjualan lebih tinggi dari penjualan, biaya operasional lebih tinggi, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu saja pelaku bisnis juga bisa melihat dan membandingkan margin laba dengan milik kompetitor. Investor pun bisa menilai kelebihan perusahaan dengan lebih jelas.
Pada intinya profit margin ini dibutuhkan pelaku bisnis untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sedang dikelolanya. Apakah perusahaan berkembang atau tidak. Apakah kondisi finansial perusahaan dalam kondisi baik atau sebaliknya.
Agar lebih maksimal, kamu bisa menggunakan fitur Manajemen Transaksi dari Koala+. Fitur ini bisa membantu kamu dalam memantau semua transaksi yang masuk secara real time. Selain itu, kamu bisa mengirim invoice ke semua pelanggan dengan mudah.
Dengan Manajemen Transaksi Koala+, kamu juga bisa melihat riwayat transaksi yang tersimpan. Fitur ini bisa terintegrasi dengan website jualan yang bisa kamu buat di Koala+. Semuanya terhubung ke Dashboard Koala+ dengan gratis dan menggunakan WhatsApp Business API.
Setelah menggunakan fitur Manajemen Transaksi Koala+, pelaku bisnis bisa melihat seberapa tinggi angka penjualan dan keuntungan yang didapatkan. Pembuatan laporan keuangan jadi mudah termasuk saat menghitung margin laba. Kamu bisa menghitung margin laba dengan bantuan Dashboard Koala+ untuk mengelola bisnis.