Apakah Memilih Bootstrapping adalah Pilihan Tepat?

8 September 2022

Bootstrapping adalah istilah yang sering digunakan dalam bisnis. Banyak istilah-istilah yang sering digunakan dalam bisnis. Istilah yang sering kita dengar selain bootstrapping adalah venture capital. Biasanya istilah-istilah seperti ini lazim digunakan dalam dunia startup. Atau kamu belum begitu familiar dengan dunia startup?

Belakangan ini sering muncul istilah-istilah startup, terutama pada dunia kerja. Tapi apa sih sebenarnya startup itu? Startup itu adalah perusahaan rintisan yang baru memulai proses awal dalam model bisnis yang mereka kerjakan. Biasanya startup masih berumur kurang dari tiga tahun. Lantas, apakah startup sebenarnya sama dengan bisnis biasa, seperti UMKM misalnya? Jawabannya tidak. 

 

Tentang Startup

Startup dan UMKM meskipun bisa dibilang awal bisnis, namun sejatinya keduanya memiliki model bisnis yang berbeda. Contohnya ketika seseorang memulai bisnis UMKM, ia tentu akan fokus untuk mencari keuntungan langsung. Sementara pelaku startup terkadang lebih bersifat eksperimental. Ia akan mencoba metode baru dari produk yang sudah ada atau justru produk yang sangat baru dan mencoba melihat reaksi pasar.

Selain itu, startup itu lebih kental dengan teknologi. Bukan berarti UMKM tidak menggunakan teknologi. Namun startup sendiri mempunyai keterkaitan yang erat dengan teknologi. Startup lebih sering memanfaatkan teknologi seperti aplikasi. Hal tersebut tidak lepas dari tujuan mereka membangun startup tersebut. Biasanya startup lebih kental dengan inovasi dibandingkan bisnis lainnya.

Selain itu, hal yang paling terlihat berbeda dari UMKM dan startup tentunya adalah pendanaannya. Biasanya UMKM itu menggunakan modal sendiri atau meminjam dana yang cukup untuk memulai bisnis tersebut dan kemudian meraup keuntungan. Sedangkan pendanaan startup membutuhkan biaya yang cukup besar.

Startup sendiri harum namanya di kalangan para pekerja terutama kalangan anak muda. Kenapa begitu? Karena biasanya startup memiliki kultur perusahaan yang berbeda pada umumnya. Seperti contoh jam kerja. Semenjak pandemi, semua karyawan harus terpaksa bekerja secara online. Namun ketika pandemi mereda, karyawan harus kembali lagi bekerja di kantor.

 

Kelebihan Startup

Lain halnya dengan startup, beberapa startup justru menetapkan sistem hybrid secara permanen, yaitu ketika karyawan dapat jadwal untuk bekerja di kantor namun selain itu karyawan dapat bekerja dari mana saja. Bahkan ada beberapa karyawan yang tidak menetapkan karyawan untuk bekerja di kantor dan bisa bekerja di mana saja. Sebuah kebijakan yang belum tentu kamu temui di kantor-kantor lain, terutama perusahaan konvensional.

Selain itu, biasanya aturan yang diterapkan di kantor tidak seketat perusahaan pada umumnya. Jam kantor yang ditetapkan juga tidak sepagi kantor pada umumnya. Atau pakaian yang digunakan. Startup juga biasanya membebaskan karyawan dalam berpakaian. Kamu tidak harus selalu memakai pakaian formal. Meskipun tetap sopan untuk digunakan di lingkungan kerja. Jadi kamu tidak perlu kerepotan membeli sepatu formal yang digunakan di kantor pada umumnya. Kamu bisa mengenakan sneakers yang kamu gunakan untuk jalan-jalan.

Selain itu biasanya cara kerjanya juga lebih modern. Karena kantor konvensional biasanya lebih kaku dalam bekerja. Dengan mengutamakan inovasi serta perkembangan zaman yang begitu cepat membuat staf biasanya diberikan kebebasan berekspresi secara lebih. Apalagi anak-anak muda semakin dibutuhkan kreativitasnya di zaman media sosial seperti ini. Tak jarang kantor diberi fasilitas hiburan agar para karyawan dapat menggunakannya untuk menyegarkan pikiran sejenak.

 

Kekurangan Startup

Namun, bukan berarti perusahaan startup tanpa cela. Karyawan yang tidak berjumlah banyak membuat performa kamu akan terlihat jelas. Belum lagi kamu harus siap multitasking karena beban kerja yang lumayan banyak tidak seimbang dengan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Jam kerja yang fleksibel juga terkadang menjadi bumerang. Pada beberapa waktu kamu harus bersiap untuk standby meskipun sudah bukan jam kantor ataupun hari libur. Bekerja di startup tidak sestabil bekerja di perusahaan konvensional yang lumayan besar, misalnya. Hal tersebut dikarenakan biasanya model bisnis startup tidak langsung fokus pada keuntungan sehingga jika ada masalah pada finansial, perusahaan tersebut bisa bangkrut dan karyawan pun terkena imbasnya.

Baca Juga: Mengelola Jualan Menggunakan Strategi Pemasaran Produk

Pada pendanaan startup, kita sering mendengar istilah venture capital, angel investor & crowdfunding. Biasanya dana yang dikeluarkan cukup besar karena biasanya mempunyai model bisnis tertentu dan diperuntukkan untuk jangka panjang. Tapi sebelum mendapatkan itu, pelaku startup biasanya melakukan bootstrapping.

 

Apa itu Bootstrapping?

Bootstrapping adalah istilah yang digunakan ketika pelaku startup menggunakan dana pribadi untuk proses pengembangan perusahaan atau bisnis itu sendiri. Sehingga bisa dikatakan bootstrapping adalah pembiayaan secara mandiri pada suatu startup. Biasanya itu dilakukan saat memulai, atau bahkan terus menjalani dengan metode tersebut. 

Karena biasanya orang melihat startup setelah berjalan beberapa saat ataupun saat sebuah startup telah meledak. Tapi sebelum itu, bootstrapping adalah hal yang dilakukan oleh pelaku startup tersebut. Meskipun ada beberapa kasus di mana bootstrapping adalah model pembiayaan yang digunakan untuk perkembangan startup tersebut. Meskipun terdengar menyulitkan, sebenarnya ada kelebihan. 

 

Kelebihan dari bootstrapping 

  • Memegang Kendali

Bootstrapping adalah pembiayaan yang cocok jika pelaku startup merupakan seseorang yang idealis dan mempunyai prinsip tertentu. Pada bisnis, tentu ada suatu waktu di mana seseorang harus menarik egonya. Namun jika kamu membiayainya dengan merogoh koceknya sendiri, maka semua kendali ada di dirimu. Kamu tidak perlu mendengarkan kemauan dan keputusan investor karena kamu yang memiliki otoritas sehingga prinsip dan idealisme yang kamu pegang teguh bisa tetap kamu jalankan.

Baca Juga: Jenis Laporan Keuangan Untuk Kelola Online Shop Kamu

  • Keuntungan Lebih Besar

Keuntungan dari bootstrapping adalah kamu juga mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari transaksi karena kamu tidak menggunakan modal dari investasi orang lain. Meskipun perjuangan yang dilakukan tentu jauh lebih berat, tapi keuntungan yang didapatkan olehmu juga menjadi lebih banyak.

  • Bisa Fokus kepada Produk

Karena kamu bersaing tanpa modal yang besar. Kamu tentu tidak boleh gegabah dalam mengeluarkan modal. Karena itu, kamu bisa fokus kepada hal-hal teknis untuk produk kamu. Mengapa begitu? Karena dengan produk yang baik, kamu bisa memutarkan keuntungan yang kamu dapat sehingga ada modal lain.

  • Mudah Diatur

Kamu tidak dapat merubah model bisnis suatu perusahaan jika perusahaan tersebut mempunyai investor yang tidak setuju dengan perubahan tersebut. Lain halnya dengan bootstrapping. Keuntungan bootstrapping kamu dapat mengubah jalan perusahaanmu sendiri. Biar bagaimanapun, modal yang digunakan didapatkan dari kantong pribadi milik kamu.

 

Kekurangan Bootstrapping

Di balik kelebihannya, bukan berarti bootstrapping tanpa kekurangan. Kekurangan dari bootstrapping adalah sebagai berikut:

  • Perkembangan tidak Cepat

Salah satu kekurangan bootstrapping adalah perkembangan bisnis mungkin tidak akan secepat dengan mempunyai investor karena modal yang dibutuhkan. Selain itu, tidak adanya tekanan mungkin akan membuat pelaku startup akan merasa nyaman tidak mendapatkan tekanan yang dibutuhkan.

  • Network Terbatas

Kekurangan lain adalah bootstrapping adalah jaringan yang kamu miliki jadi terbatas. Meskipun kamu adalah seseorang dengan relasi yang banyak, relasi yang kamu miliki dari investor tentu akan membantu perkembangan bisnis kamu. Investor tentu mempunyai relasi yang dapat membantu mengembangkan bisnis kamu ke tingkat selanjutnya.

  • Modal Sendiri Resiko Sendiri

Kekurangan paling menyakitkan dari bootstrapping adalah resiko yang kamu pikul sendiri. Tentu jika dapat keuntungan kamu tidak perlu banyak membaginya. Namun bagaimana jika yang kamu dapat justru kerugian? Kamu tentu harus memikirkan strategi jika terjadi kerugian sebelumnya karena biar bagaimanapun modal tersebut adalah modal dari kocek kamu sendiri.


Demikian penjelasan singkat mengenai startup dan kenapa bootstrapping adalah salah satu pilihan pembiayaannya. Namun, baik mendirikan startup maupun UMKM, kamu perlu berpikir matang serta menyiapkan rencana dan strategi, apalagi jika menggunakan modal sendiri seperti tabungan misalnya. Saat memulai bisnis, kamu perlu menggunakan sistem yang mudah digunakan serta membantu seperti KOALA. Dengan KOALA, kamu bisa mengatur transaksi hingga mempunyai website jualan. Tunggu apalagi, yuk pakai KOALA!