Harga Grosir adalah: Arti, Perbedaan, dan Perhitungan Profit

30 Agustus 2022

Harga grosir adalah salah satu istilah yang sangat erat hubungannya dengan harga stok barang dalam dunia jual beli, termasuk pada industri perbisnisan online. Pada dasarnya, harga grosir adalah harga yang dipatok oleh pedagang grosir di mana biasanya harga ini didapatkan bisa jauh lebih murah jika dibandingkan dengan eceran.

Di kalangan pebisnis,  beberapa pendapat menunjukkan bahwa harga grosir adalah sebagai pilihan aman oleh para pebisnis dalam hal penyetokan barang, terutama pebisnis awam yang baru saja terjun ke industri jual beli. Selain itu, harga grosir adalah harga yang dianggap dapat memberikan keuntungan lebih untuk pebisnis. Bagaimana bisa? 

Nah, kalau jualan online-mu melakukan penyetokan barang dengan cara grosir, kamu perlu tahu seperti apa itu harga grosir dan perbedaannya dengan harga eceran. Untuk memahami serba-serbi dari harga grosir adalah seperti apa, juga perbedaannya dengan harga eceran, yuk, baca artikel ini sampai habis!

 

Pengertian dari Harga Grosir Adalah Sebagai Berikut

Agar mampu memahami pengertian dari harga grosir adalah seperti apa, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian dari grosir itu sendiri.

Arti dari kata “grosir” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pedagang atau penjual yang menjual barang-barangnya dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini, grosir, atau biasa dikenal juga dengan istilah “wholesaler”, tidak hanya melakukan aktivitas penjualan saja, ia juga membeli stok barang langsung dari produsen utama dalam jumlah yang besar pula.

Grosir adalah perantara utama yang mendistribusikan barang antara produsen dan pelanggan yang bukan konsumen akhir, seperti pengecer, bisnis, atau konsumen lain yang membeli dalam jumlah besar. Dengan kata lain, pedagang grosir seharusnya tidak menjual barang ke tangan konsumen akhir, melainkan kepada sesama pedagang yang skalanya lebih kecil. 

Karena peran pedagang grosir yang mendistribusikan barang dari produsen dalam jumlah besar inilah, barang grosiran memiliki harga yang relatif lebih murah. Selain karena pembelian dalam jumlah besar, harga grosir adalah harga yang bisa dibanderol lebih murah oleh pedagang grosir karena pada prosesnya tidak ada biaya lainnya yang dikenakan oleh pedagang grosir seperti pengiriman, pengemasan barang, atau pun terkait operasional bisnisnya.

Oleh karena itu, harga grosir adalah harga yang mampu menguntungkan pebisnis karena dapat dibeli dengan harga yang murah sehingga dapat dijual kembali dengan margin keuntungan sesuai dengan keinginan. Tetapi, tentu kamu juga harus memahami harga grosir adalah harga yang bisa didapatkan kalau kamu membeli stok barang dalam jumlah besar pula.

Nah, di samping grosir, ada juga yang namanya eceran. Apakah perbedaan di antara keduanya? 

 

Perbedaan dari Harga Eceran dan Harga Grosir Adalah Sebagai Berikut

Dari pengertian di atas, harga grosir adalah harga khusus yang diberikan kepada pedagang grosir untuk pembelian stok barang dalam jumlah besar. Lalu, bagaimana dengan perbedaan dengan harga eceran? 

Grosir dan eceran pada dasarnya adalah sistem pengaturan alur distribusi barang dalam manajemen rantai pasok. Kalau kamu saat ini sedang menggeluti bisnis, kamu perlu mengetahui letak perbedaan dari kedua pengaturan distribusi ini. Yuk, untuk lebih lengkapnya simak poin-poin perbedaan antara grosir dan eceran di bawah ini!

 

1. Kuantitas atau jumlah

Dari segi kuantitas, harga grosir adalah harga yang relatif lebih murah dari harga eceran karena pembelian grosir dalam jumlah banyak. Sedangkan, harga eceran adalah harga yang ditetapkan untuk pembelian barang dalam jumlah satuan atau jumlah kecil. Oleh karena itu, harga eceran biasanya lebih mahal daripada harga grosir.

Sehingga harga grosir adalah harga yang dikenal lebih menguntungkan karena lebih hemat dan stok barang yang didapat pun juga banyak. 

 

2. Relasi

Pedagang grosir merupakan perantara antara produsen dan pedagang lain yang berfungsi sebagai pihak yang mendistribusikan stok barang dalam jumlah besar. Hal ini karena biasanya produsen tidak menjual barangnya langsung kepada konsumen. Oleh karena itu, terdapat peran pedagang grosir ini yang menyalurkan barang ke pelanggan dari produsen yang bukan konsumen akhir.

Di sisi lain, pedagang eceran adalah penyalur barang dari pedagang grosir ke konsumen akhir. Pedagang eceran akan membeli stok barang secara grosiran dan menjualnya kembali dengan patokan harga yang memiliki margin profit sesuai keinginan mereka.

Baca Juga: Apa Arti Purchase bagi Bisnis dan Bagaimana Langkahnya?

 

3. Jenis produk

Kalau dari segi harga, harga grosir adalah harga yang lebih murah daripada eceran, berbeda lagi dari segi jenis produk yang bisa dipilih oleh masing-masing tipe pedagang. 

Pedagang grosir membeli stok barang dalam jumlah besar dan oleh karena hal tersebut, jenis barang yang dipilih hanya terbatas saja. Selain itu, hal ini juga bisa membawa risiko tersendiri bagi pedagang grosir, yaitu berupa kerugian jika stok barang yang banyak tersebut tidak diminati oleh pembeli.

Berbeda halnya dengan pedagang eceran yang membeli barang dalam jumlah satuan atau jumlah kecil. Pedagang eceran mampu memilih jenis barang dan dalam jumlah sesuai dengan keinginan. Sehingga, risiko untuk mengalami kerugian juga akan lebih rendah karena stok barang yang dibeli tidak banyak.

 

4. Skala bisnis dan modal

Kedua jenis penyalur distribusi barang ini juga memiliki perbedaan dari skala bisnis dan jumlah modal yang dibutuhkan untuk mendirikan bisnisnya. 

Pada umumnya, harga grosir adalah harga yang dipilih oleh pebisnis yang memiliki bisnis berskala menengah hingga besar. Meskipun begitu, modal yang dikeluarkan oleh pedagang grosir lebih besar karena mereka akan membeli stok barang dalam jumlah besar. 

Sedangkan harga eceran adalah yang biasa diambil oleh pebisnis dengan skala bisnis yang lebih kecil. Oleh karena itu, modal yang diperlukan untuk bisnis yang mengadopsi sistem eceran tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan grosir. 

 

Bagaimana Mendapatkan Profit dari Harga Grosir?

Kalau kamu berencana untuk menggunakan sistem grosiran dalam bisnismu, penting juga untuk mengetahui cara mendapatkan keuntungannya. 

Cara mendapatkan profit dari harga grosir adalah dari margin antara harga barang yang kita beli langsung dari produsen dengan harga yang dibanderol untuk dijual ke pelanggan lain. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pedagang grosir membeli barang dalam jumlah besar dan ini bertujuan untuk mendapatkan harga yang murah dari produsen.

Di sinilah, pedagang grosir menghasilkan keuntungan. Harga grosir adalah harga yang diberikan dalam nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan yang biasanya pengecer. Tetapi, harga grosir adalah harga yang masih lebih rendah jika dibandingkan saat pengecer membelinya langsung dari produsen.

Baca Juga: Mengapa Online Shop adalah Bisnis yang Ramai Pembeli?

 

Yap, pada intinya, harga grosir adalah harga yang diberikan kepada pedagang grosir untuk membeli stok barang dalam jumlah besar dan harga yang lebih murah. Sehingga, jika dijual kembali kepada pengecer, pedagang grosir bisa menentukan sendiri margin sesuai dengan keinginan agar mampu mendapatkan keuntungan. Tentu diperlukan juga pertimbangan akan risiko jika membeli barang secara grosir.

Namun, baik itu harga grosir atau harga eceran, faktor lainnya yang mempengaruhi jalannya sebuah bisnis adalah bagaimana kamu mengelola bisnismu. Pasalnya, diperlukan upaya yang efektif untuk mengelola bisnis, apalagi bisnis online. 

Nah, ada cara mudah agar kamu dapat mengelola bisnis online-mu lho, yaitu dengan aplikasi KOALA! Mulai dari atur transaksi hingga kontak pelanggan, semuanya bisa diatur hanya dengan satu aplikasi KOALA aja tanpa harus ribet bolak-balik ke aplikasi lain!