Cara menentukan harga jual produk pada dasarnya adalah nominal akhir yang dibebankan kepada perusahaan atau badan bisnis kepada konsumennya. Ada beberapa cara menentukan harga jual produk yang tepat yang bisa kamu lakukan.
Mengapa penting menentukan harga jual produk? Sebab, hal ini akan menentukan keuntungan yang didapat serta target pasar seperti apa yang kamu inginkan.
Menentukan harga jual produk ini memerlukan analisa dan perhitungan yang matang. Hal ini karena penentuan harga suatu produk ini yang akan menentukan apakah bisnisnya menguntungkan atau sebaliknya yaitu merugi.
Oleh karenanya bagi kamu yang akan memulai berbisnis setidaknya memperhatikan penetapan harga produk ini sebelum ditetapkan kepada para konsumen. Berikut ini cara yang bisa kamu ikuti.
Ada beberapa aspek penting yang harus kamu perhatikan sebelum menentukan harga jual produk berikut ini.
Biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah menyesuaikan jumlah produksinya. Sederhananya, semakin banyak produk yang dibuat, maka biaya variabel yang dikeluarkan juga semakin besar.
kamu perlu mengetahui hal ini sebelum menentukan harga jual produk, sebagai modal kamu.
Bagi kamu yang mendapatkan produk dari produsen lainnya untuk dijual, maka kamu juga harus menghitung total modal yang dikeluarkan seperti: modal untuk membeli produk tersebut, biaya pengiriman produk atau transportasinya.
Tetapi, jika kamu tidak membeli produk dari produsen lain alias memproduksinya sendiri, maka perhitungannya akan menjadi lebih kompleks dari itu.
Contohnya ada beberapa aspek yang harus dihitung dan dimasukan dalam biaya variabel seperti:
Tentu saja ini merupakan tujuan berbisnis yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Rumus perhitungan dari profit margin ada tiga, yakni:
Berikut ini simulasi atau contoh perhitungan margin profit:
Seorang penjual telah mendapatkan hasil penjualannya selama 1 bulan yang sudah dilakukan. Penjual tersebut mendapatkan hasil penjualan bersihnya sebanyak 10 juta rupiah.
Setahun sebelumnya, ia telah menghabiskan sebanyak Rp7.000.000 untuk menutupi pengeluaran kepentingan bisnisnya. Berapa profit Margin yang diperoleh dari penjual tersebut?
Profit Margin = 1 – (Rp 7.000.000/Rp 10.000.000)
= 1 – 0,7
= 0,3
Dari perhitungan tersebut, bisa disimpulkan bahwa profit margin yang diperoleh dari pedagang tersebut adalah sebesar 0,3 atau 30%.
Di bawah ini terdapat rumus untuk menentukan harga jual dengan menetapkan biaya variabel dan margin profit.
Rumus:
Misalkan kamu ingin mendapatkan keuntungan 40% di tiap kemasan, maka kamu bisa menentukan harga jual produknya seperti ini
Harga Jual yang kamu dapatkan adalah sebesar Rp33.333 dengan biaya variabel sejumlah Rp20.000 dan keuntungan 40 % untuk setiap satu kemasan makanan yang berhasil kamu jual.
Biaya tetap ini adalah salah satu jenis biaya yang cukup penting dalam menentukan harga jual produk.
Biaya ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk hal-hal yang sudah pasti atau wajib dikeluarkan.
Biaya ini sudah tetap nilainya dan tidak bergantung dari berapa produksi yang dihasilkan contohnya seperti biaya penyewaan gudang, pajak, dan lain-lain.
Biaya ini seolah memaksa pelaku bisnis untuk menghasilkan produk semaksimal mungkin dan menjualnya, sehingga bisa menutup biaya tetap.
Dalam hal ini biaya tetap tidak bisa dibuat rumus bakunya karena ini menyesuaikan kondisi yang ada. Namun yang terpenting adalah kamu harus memperbanyak margin profit sehingga biaya ini dapat ditutup.
Contohnya saja misalkan kamu telah menetapkan profit per-produknya sebesar 50% maka setidaknya kamu harus mengalokasikan 20% untuk biaya tetapnya.
Setelah mengetahui beberapa jenis biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu produk, maka selanjutnya adalah kamu bisa menentukan harga jual produk secara tepat sesuai dengan tujuan dan rencana bisnis yang telah dibuat.
Oleh karena penentuan harga jual produk ini sangat penting, maka perlu mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan harga jual produk.
Di bawah ini adalah beberapa cara menentukan harga jual produk yang baik dan lengkap.
Cara ini bisa dilakukan dengan rumus menjumlahkan seluruh biaya produksi per jumlah produk, kemudian menambahkan dengan margin profit yang telah ditetapkan.
Rumus Cost Plus Pricing adalah sebagai berikut:
Price = [(Variabel Cost + Fixed Cost)/Quantity] + [Profit Margin X (Fixed Cost + Variabel Cost)/Quantity]
Contohnya, kamu ingin memproduksi 200 sepatu dengan ketentuan:
Kemudian, kamu mengijinkan profit sebanyak 10% tiap produk, maka rumus menentukan harga jualnya:
Harga per produk = Rp82.500.000/200 = Rp412.500
Jadi, harga jual sepatu kamu adalah sebesar Rp412.500 per produk.
Cara kedua dalam menentukan harga jual produk adalah dengan menggunakan metode MarkUp Pricing. Berbeda dengan metode sebelumnya yaitu Cost Plus, pada cara ini dengan menentukan harga jual produknya terlebih dahulu sebelum kamu menentukan margin profitnya.
Rumus metode Mark Up Pricing: (Price X Quantity) - (Total Cost)
Berikut adalah cara untuk menentukan harga jual produk dengan metode ini:
Kamu ingin memproduksi 300 sepatu yang ingin dihargai sebesar Rp300 ribu per pcs. Setelah kamu menjumlah, kamu akan mendapatkan biaya produksi yang akan dikeluarkan adalah Rp60 juta, maka dengan ini kamu mendapatkan margin profitnya seperti:
Profit = (Rp300 ribu X 300) - (Rp60 juta) = Rp90 juta –Rp60 juta = Rp30 juta
Dari perhitungan ini maka dalam 300 sepatu kamu akan mendapatkan 30 juta atau 50% dari sejumlah biaya produksi yang dikeluarkan.
Metode selanjutnya adalah yang cukup terkenal dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang baru berdiri dan belum terlalu fokus dalam mendapatkan banyak keuntungan. Berdasarkan dengan namanya metode ini memang dihitung dalam biayanya saja.
Rumus Breakeven Pricing: Price = (Fixed Cost + Variabel Cost): Quantity
Misalkan kamu ingin memproduksi 400 sepatu dengan biaya tetapnya adalah Rp30 Juta dan Biaya variabelnya adalah 100rb/pcs produk. Dengan menggunakan metode Breakeven ini maka harga jual yang didapat adalah:
Price =
= [Rp30.000.000 + (Rp100.000 X 400 pcs produk)]/400
= (Rp30.000.000 + Rp40.000.000)/400
= Rp70,000,000/400
= Rp175,000
Dengan perhitungan diatas, maka didapatkan harga jual sepatu kamu adalah sebesar Rp175 ribu/produk.
Metode yang satu ini juga banyak digunakan oleh pebisnis dengan jenis ritel produk. Hal ini ditujukan agar para pelaku bisnis ini bisa dengan mudah menyesuaikan pembuatan atau penentuan diskon dan meminimalisir bisnisnya agar tidak terjadi kerugian.
Metode ini dimungkinkan banyak digunakan bagi perusahaan yang memproduksi makanan kemasan seperti snack dan juga mie instan.
Sebenarnya tidak ada rumus baku dalam menghitung metode keystone ini. Kamu bisa dengan menaikkan harga produk dengan menggunakan inisial misalkan mark up dari 75-100% yang dikeluarkan dari biaya produksi.
Contohnya saja kamu memproduksi sepatu dengan biaya produksi yang dikeluarkan adalah Rp200 ribu per produk, maka harga yang bisa kamu gunakan adalah Rp250 ribu-Rp300 ribu per produk.
Demikianlah beberapa metode atau cara yang bisa digunakan untuk menentukan harga jual produk kamu.
Selain itu kamu bisa memanfaatkan Aplikasi Koala yang mempermudah bisnis dan transaksi kamu, untuk mengelola katalog barang serta terdapat template chat yang bisa kamu gunakan, sekaligus untuk mengecek ongkos kirim. Cukup praktis dan membantu keberlangsungan bisnis kamu.