Mulai dari bisnis kecil maupun besar, penting untuk menerapkan contoh tabel penjualan harian. Kenapa? karena segala sesuatu tentang bisnis harus dicatat dengan baik. Dengan begitu, keuangan perusahaan dapat terkontrol khususnya dalam hal penjualan harian. Bisa dikatakan, membuat laporan penjualan harian menjadi salah satu cara meningkatkan kinerja tim sekaligus meningkatkan hasil penjualan bisnis kamu.
Laporan penjualan harian berisi catatan informasi tentang semua produk yang telah terjual dalam kurun waktu satu hari. Nah, di dalamnya akan ditampilkan berapakah harga produk yang sudah terjual, analisis penjualan, dan periode penjualan. Tujuan pembukuan laporan ini adalah untuk memudahkan kamu dalam membuat laporan keuangan bisnis di akhir bulan.
Kamu bisa membuat laporan penjualan dengan cara manual atau melalui software. Jika menggunakan cara manual, mungkin bisa saja terjadi human error. Apalagi, kamu masih baru merintis bisnis dan hanya menjalankannya seorang diri saja. Untuk itu, contoh tabel penjualan harian untuk dipelajari.
Untuk membuat tabel penjualan harian, kumpulkan berbagai bukti transaksi selama rentang waktu laporan penjualan harian. Jika sudah diurutkan berdasarkan waktunya, barulah bisa dimasukkan datanya. Namun, jika tidak ingin terlalu ribet, kamu bisa gunakan contoh tabel penjualan harian di bawah ini.
No |
Nama Barang |
Harga Beli |
Harga Jual |
Jumlah |
Laba Kotor |
Laba Bersih |
1 |
Produk A |
Rp 20.000 |
Rp 40.000 |
8 |
Rp 320.000 |
Rp 160.000 |
2 |
Produk B |
Rp 30.000 |
Rp 50.000 |
4 |
Rp 210.000 |
Rp 80.000 |
3 |
Produk C |
Rp 50.000 |
Rp 70.000 |
2 |
Rp 140.000 |
Rp 40.000 |
4 |
Produk D |
Rp 150.000 |
Rp 170.000 |
3 |
Rp 510.000 |
Rp 60.000 |
5 |
Produk E |
Rp 22.000 |
Rp 42.000 |
2 |
Rp 84.000 |
Rp 40.000 |
Total Pemasukan |
Rp 1.254.000 |
Rp 380.000 |
Kok bisa? Ya, sebab kamu tidak perlu membuang-buang waktu untuk mengoptimalkan produk yang ternyata susah mendapatkan pasar di ruang lingkup bisnis. Adanya laporan penjualan akan memberikan gambaran manakah produk yang banyak terjual. Dengan demikian, kamu dan tim bisa fokus mengoptimalkannya.
Kamu pun juga tak perlu lagi untuk membuang-buang tenaga dan waktu mengejar prospek yang ternyata sulit didapatkan di pasaran. Kemudian, akan lebih fokus untuk menentukan strategi pemasaran dan target pasar yang tepat agar menghasilkan lebih banyak keuntungan dengan efisien.
Baca Juga : Contoh Laporan Penjualan yang Tepat untuk Usaha Kecil
Siapa sangka, tabel penjualan harian dapat memotivasi tenaga penjualan agar lebih produktif. Kamu bisa mengetahui siapakah yang sudah bekerja keras untuk meningkatkan penjualan setiap harinya. Secara tidak langsung, anggota tim yang lain juga ikut termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Selain dapat memotivasi tenaga kerja, tabel penjualan harian bisa meningkatkan produktivitas operasional usaha. Kenapa? karena laporan penjualan harian dapat menunjukkan seberapa banyakkah jumlah transaksi yang telah terjadi setiap harinya. Dari data tersebut, kamu bisa melakukan evaluasi dan menentukan target penjualan di hari selanjutnya.
Laporan hasil penjualan bisa memberikan gambaran tentang kondisi keuangan bisnis saat ini. Jika laporan hasil penjualan memberikan hasil positif, contohnya angka penjualan yang besar, artinya kondisi bisnis yang kamu jalani sedang baik-baik saja. Sebab, masih mampu menghasilkan keuntungan.
Sebaliknya, apabila laporan penjualan menunjukkan angka penurunan yang lebih signifikan, artinya kamu harus melakukan evaluasi dalam mengejar target penjualan supaya tidak rugi. Dengan begitu, keuanganmu bisa dipantau secara berkala melalui laporan ini dengan akurat. Saat pembuatan keputusan juga akan lebih mudah melalui laporan penjualan.
Nah, salah satu yang akan kamu dapatkan dari pembuatan laporan penjualan harian adalah mempermudah saat mengambil keputusan bisnis. Tentu saja, saat membuat keputusan diperlukan berbagai pertimbangan serta waktu yang tepat supaya hasilnya tidaklah merugikan.
Laporan hasil penjualan juga sangat diperlukan dalam membuat keputusan bisnis. Ini karena laporan penjualan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang aktivitas penjualan yang sudah diselesaikan. Contohnya, bisa menyajikan data produk manakah yang mampu meraup penghasilan lebih banyak setiap harinya.
Baca Juga : Apa Itu Retur Penjualan dan Bagaimana Cara Melacaknya
Laporan hasil penjualan akan menghasilkan data-data yang bisa membantu pekerjaan manajer penjualan. Manajer penjualan bisa memisahkan pelanggan ke tingkatan tertentu sekaligus menganalisis bagaimana perilaku pembelian masing-masing pelanggan. Bisnis yang kamu jalani bisa mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang berbeda beserta solusinya.
Intinya, laporan penjualan akan menyasar target audiens dengan tepat sekaligus mencari tahu manakah pelanggan yang potensial dengan kurun waktu lebih singkat. Hingga akhirnya, produk bisa terjual dengan lebih mudah. Untuk itu, membuat fitur seperti contoh tabel penjualan harian di atas sangat berguna untuk keberlangsungan bisnis.
Selain itu, saat ini sudah ada aplikasi yang siap untuk membantu bisnis dalam mengelola transaksi, membalas chat, termasuk cek ongkir tanpa kamu harus berpindah aplikasi. Cukup dari satu halaman aplikasi, kamu bisa memantau semua transaksi jualan online. Nama aplikasi tersebut adalah Koala+
Aplikasi ini juga sudah terintegrasi dengan WhatsApp Business API sehingga transaksi bisnis yang kamu lakukan jadi lebih mudah dalam satu dashboard. Ada juga website jualan yang dapat mengatur produk dan transaksi online.