Cara Kerja dan Tips Viral Marketing yang Paling Efektif

30 Desember 2022

Strategi pemasaran viral marketing penting diketahui pengusaha pemula. Seperti yang diketahui, saat ini berbisnis secara digital atau online sangat menjanjikan. Terlebih, kesempatan untuk terekspose sangatlah luas sekali.

Di era digital seperti ini, kamu bisa terapkan viral marketing. Dimana konsepnya kurang lebih mirip dengan word of mouth. Jadi, penyebarannya berlangsung dari satu pengguna sosial media ke pengguna lainnya dengan menggunakan jaringan sosial dalam dunia maya.

Dengan tren media sosial yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang bagus untuk kamu. Agar lebih jelas, kamu bisa pelajari apa itu viral marketing dan cara kerjanya dibawah ini.

Mengenal Viral Marketing

Viral marketing merupakan strategi pemasaran yang menghadirkan suatu konten tertentu dengan potensi penyebarannya lebih luas. Konten pun mestinya bisa menggerakkan masyarakat agar menyebarkan atau bahkan membicarakannya.

Jadi, ibaratnya, dalam membuat konten, penyebarannya harus bisa seperti virus. Hingga akhirnya, lebih banyak orang yang mengetahuinya.

Jadi, dengan kata lain, audiens yang memang notabenenya bukan target bisa menjadi salah satu sasaran dari penyebaran informasi ini. Umumnya, awal mula penyebaran ini berasal dari sosial media.

Baca Juga : 9 Kata-Kata Menarik untuk Promosi di Media Sosial!

Cara Kerja Viral Marketing

Kamu pastinya sudah sering melihat berbagai konten promosi yang viral. Namun, tahukah kamu bagaimana viralitas seperti ini bisa terjadi?

Pada beberapa kasus, memang viralitas sendiri terjadi tidak sengaja. Hal ini bukan direncanakan untuk viral, tetapi bisa tiba-tiba saja jadi bahan pembicaraan.

Namun, tak terkecuali juga ada beberapa perusahaan yang merencanakan viralitas tersebut. Biasanya akan dibuat konsep yang mampu membuat masyarakat merasa heran, bertanya-tanya, lalu tergerak untuk menyebarkannya.

Bentuk kontennya bisa berupa video, gambar, meme, dan sebagainya. Namun, juga bisa berbentuk format non digital, contohnya baliho.

Semua bentuk penyebarannya tergantung pada respons orang-orang yang melihatnya langsung. Orang-orang itu pun harus tergerak juga untuk membuat video lalu menyebarkannya di media sosial.

Untuk strategi pendistribusiannya sendiri terdiri dari dua tipe, yakni terbuka dan tersembunyi. Untuk tipe terbuka, artinya identitas brand sudah terbuka sejak awal. Sehingga,  masyarakat pun sudah tahu kalau konten tersebut adalah bagian dari iklan.

Sedangkan, tipe kedua, tersembunyi, artinya perusahaan menyembunyikan identitasnya. Nah, setelah dicapai titik klimaks penyebaran, barulah perusahaan mengungkap identitasnya tersebut.

Hal seperti ini biasanya dilakukan oleh perusahaan saat bekerja sama dengan influencer agar potensi penyebaran lebih tinggi.

Tips Viral Marketing

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan strategi viral marketing tersebut, antara lain:

1. Menentukan Target Audiens

Tentu saja, konten tidak bisa viral begitu saja tanpa disebarkan oleh orang-orang. Oleh karena itulah, kamu harus mengantarkan pesan tersebut lewat audiens tertarget yang memang punya potensi besar dalam penyebaran informasi.

Jika sudah mendapatkan target pemasaran, tentukan media penyebarannya. Baik itu melalui facebook, youtube, instagram, tiktok, dan sebagainya.

2. Menciptakan Kesan Emosional dan Berkualitas

Tidak ada konten yang sukses viral tanpa adanya daya tarik tersendiri. Nah, salah satu tariknya yaitu menghasilkan konten yang mampu mempengaruhi emosional dan perasaan audiens.

Dari hasil sebuah riset, ditemukan bahwa emosi sangatlah berperan penting dalam menggerakkan seseorang untuk mengambil keputusan.

Contohnya, saat melihat sebuah iklan pastinya beragam tindakan yang dilakukan. Mungkin bisa saja berupa klik, like, komentar, atau bahkan membagikannya pada orang lain.

Namun, ada pula yang hanya melewatkannya begitu saja lantaran kurang tertarik dengan iklan tersebut.

Nah, semua hal ini pastinya dipengaruhi oleh sikap emosional seseorang saat menanggapi iklan tersebut.

Baca Juga : Strategi Mengelola Jualan dengan Menerapkan Marketing Mix 4P

3. Menggunakan Strategi Trend Jacking

Trend jacking atau disebut juga pembajakan tren merupakan salah satu strategi marketing yang menggunakan isu atau suasana yang sedang naik daun untuk keperluan promosi.

Biasanya, strategi ini digunakan selaku membuat metode untuk melaksanakan viral marketing. Ada berbagai macam pembuatan konten yang dilakukan, mulai dari perekaman video atau foto.

Contoh sederhananya, bisa kamu lirik dari konten e-marketplace shopee yang terkenal dengan menirukan lagu baby shark.

Lagu tersebut sempat viral beberapa tahun yang lalu. Sehingga, audiens pun dengan mudah mengingat kalau itu adalah iklan dari Shopee.

4. Jangan Lupa Menggunakan Hashtag

Pernah mendengar istilah hashtag? Pastinya pernah kan. Benar, hashtag adalah semacam tagar yang digunakan untuk menggambarkan isi dari konten agar saat orang-orang mencari dengan tagar tertarget, maka bisa memunculkan konten-konten mu.

Oleh karena itulah, dalam membuat hashtag tidak bisa sembarang. Sebab, sangat berkaitan dengan potensi kemunculan konten.

5. Gunakan Tools Social Media Analytic

Kamu harus tahu seperti apakah konten yang digemari oleh masyarakat, apakah itu dalam bentuk stories, meme, video, microblog, atau sebagainya.

Nah, cara menentukannya bisa dengan mengandalkan tools social media analytics. Dengan tools tersebut, bisa mempermudah kamu dalam mengumpulkan informasi setiap kegiatan di media sosial. Nantinya, juga terlampir bagaimana performa dari setiap campaign.

Setelah itu, kami pun bisa mengamati dengan lebih detail bagaimana insightnya. Contohnya, jumlah like paling banyak, komentar, klik, views, dan sebagainya. 

Itulah berbagai cara kerja dan tips dalam membangun viral marketing. Memang, tidak mudah, tetapi kamu bisa wujudkan konten-konten menjadi lebih viral dengan berbagai tips di atas.

Setelah sukses membangun viral marketing, jangan lupa kelola transaksi dengan baik agar tidak berantakan dan tidak mempersulit kamu dalam membuat laporan keuangan bulanan maupun tahunan.

Contohnya, dengan menggunakan aplikasi dari Koala+ yang sudah menjadi min pengelolaan transaksi bisnis dengan baik.

Aplikasi ini sudah dilengkapi dengan fitur Broadcast Message yang berguna untuk menyebarkan promosi toko atau produk melalui pesan broadcast Whatsapp Business API.

Selain itu, ada fitur Chatbot yang berguna membantu kamu membalas pesan pelanggan lebih cepat.