Apa Itu Cash On Delivery dan Bagaimana Cara Kerjanya

7 November 2022

Berbelanja online dan melakukan transaksi dengan cara COD adalah salah satu cara yang marak dilakukan saat ini. Terutama di era pandemi saat tidak banyak masyarakat keluar rumah akibat aturan PPKM. berbelanja dengan metode COD sudah banyak dilakukan di berbagai marketplace. Dengan menggunakan COD, pelanggan bisa memeriksa barang terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran sehingga kesalahan barang akan jarang terjadi. 

Semakin marak dan bervariasinya cara berbelanja, begitu juga metode pembayaran untuk proses belanja. Ada banyak sekali metode pembayaran yang bisa dipilih oleh pelanggan melakukan transaksi dan salah satunya adalah COD. artikel berikut ini akan menjelaskan pengertian seputar COD dan bagaimana cara kerjanya untuk usaha serta penjelasan detail lainnya yang diperlukan.

Apa Itu COD (Cash on Delivery)?

COD adalah kependekan dari Cash on Delivery yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah bayar saat barang dikirimkan. Pengertian COD adalah suatu jenis transaksi pembelian di mana pelanggan tidak secara langsung melakukan pembayaran setelah belanja melainkan setelah barang diterima oleh pelanggan. Jenis pembayaran yang digunakan saat metode COD adalah cash, debit, transfer, dan metode lainnya yang telah disetujui dengan penjual. Bisa juga menggunakan pembayaran via e-wallet dan e-money.

Saat melakukan COD, hal ini akan menguntungkan pihak pelanggan karena mereka bisa mendapatkan serta memeriksa barang terlebih dahulu. Sayangnya hal tersebut berbeda untuk penjual karena pihak penjual bisa saja mengalami kerugian saat proses COD berlangsung. Tidak ada jaminan bahwa pelanggan akan benar-benar membayar produk yang mereka beli secara langsung. Jadi transaksi tersebut belum bisa dikatakan selesai sebelum pelanggan benar-benar membayar padahal barang sudah dikirimkan ke pelanggan.

Hal lain yang juga perlu diketahui dari COD adalah metode ini bisa saja mempengaruhi laporan keuangan dari suatu usaha. Karena dengan menggunakan COD, pendapatan penjualan tidak bisa secara langsung diterima dan tidak pasti akan bisa diterima. Pelanggan bisa saja tidak menyukai produk dan menolak untuk membayar sehingga sangat rawan untuk laporan keuangan suatu usaha.

Baca Juga: Manfaat Format Order Pesanan dalam Bisnis

Perbedaan COD dan Metode Pembayaran Lain Secara Online

COD memiliki perbedaan yang sangat jelas dengan metode pembayaran lainnya. Sesuai dengan namanya, metode COD adalah produk akan dibayar saat pelanggan mendapatkan produk tersebut atau setelah selesai dikirim. Jadi pemasukan usaha hanya akan didapat saat pelanggan menerima produk dan bersedia untuk membayar. Jika pelanggan tidak sesuai dengan barangnya, maka mereka bisa menolak melakukan pembayaran dan meminta produk dikembalikan lagi.

Sedangkan untuk metode pembayaran lainnya, pelanggan bisa secara langsung melakukan pembayaran sebelum produk diterima. Saat berbelanja online, pelanggan akan diminta melunasi pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirimkan. Bahkan jika pembayaran menggunakan kartu kredit yang akan ditagihkan ke pelanggan di bulan depan, metode pembayaran tersebut bisa dipercaya karena pihak kartu kredit sudah menyetujui dan secara otomatis memotong pembayaran dari akun pelanggan. Jadi uang pembayaran akan secara otomatis masuk ke penjual. Meskipun pelanggan tetap bisa mengembalikan barang jika mereka merasa barang tidak sesuai atau mengalami kerusakan nantinya.

Setiap usaha memiliki kebijakan tersendiri untuk metode COD ini. Ada beberapa usaha yang sepenuhnya menerima COD tapi ada juga usaha lain yang mengharuskan pembeli meninggalkan deposit terlebih dahulu sebelum barang dikirim. Bahkan beberapa usaha lain juga memberikan ketentuan lain seperti memasukkan detail alamat penagihan serta pelanggan perlu membayar minimal 30% dari harga barang terlebih dahulu. Semuanya disesuaikan agar pelanggan tidak mengalami kerugian yang besar.

Bagaimana Cara COD Bekerja?

Karena COD berbeda dengan metode pembayaran lainnya, cara kerja COD juga tidak sama metodenya. Langkah-langkah kerja COD adalah sebagai berikut. 

  1. Pemesanan Dilakukan oleh Pelanggan
    Pertama pelanggan akan melakukan pemesanan barang yang akan dibeli. Proses pemesanan ini bisa lewat marketplace, website, whatsapp, media sosial, atau media jualan lainnya yang ada bahkan ada juga yang melakukan pembelian langsung di toko. Setelah pelanggan mengkonfirmasi barang yang akan dibeli, mereka memasukkan detail pengiriman dan membayar ongkos kirim. Beberapa usaha juga ada yang mengharuskan pelanggan membayarkan deposit terlebih dahulu sebelum barang dikirimkan karena COD adalah metode yang cukup riskan bagi penjual.
  2. Pelanggan Menerima Barang yang Dibeli
    Setelah menyetujui mana barang yang dibeli, pelanggan akan menerima barang tersebut. Selanjutnya pelanggan bisa memeriksa kondisi barang dan kualitas barang terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran. Jika barang yang diterima sesuai dengan ekspektasi pembeli, maka mereka akan membayar produk tersebut atau membayar sisa pembayaran yang kurang. Jika sudah dibayarkan maka transaksi selesai.

    Hanya saja, jika ada barang yang mengalami kerusakan atau tidak sesuai dengan deskripsi barang, maka pembeli bisa menolak melakukan pembayaran. Selanjutnya barang akan dikembalikan ke penjual untuk ditukarkan lagi dengan yang baru atau dikembalikan sepenuhnya tanpa dibayar. Jika pembeli sudah melakukan deposit sebelumnya, maka deposit juga akan dikembalikan.

 

Metode COD adalah metode yang cukup riskan untuk beberapa jenis produk. Dalam metode COD terdapat batasan waktu untuk membayar. Beberapa usaha memberikan batasan tersebut agar pembeli bisa langsung membayar secara langsung. Ada juga penjual yang tidak memberikan batasan pembayaran untuk COD karena jenis barang yang mereka jual bukanlah barang yang bertahan lama. Misalnya usaha makanan atau minuman. Tentunya jenis produk tersebut tidak bisa dikembalikan lagi jika sudah melewati batasan tertentu, sehingga jika pelanggan memilih metode COD untuk membeli makanan atau minuman mereka harus langsung membayar produk tersebut.

Baca Juga: Jenis dan Contoh Pembukuan Olshop Sederhana

Keuntungan dan Kerugian dari COD

Sama seperti metode pembayaran dan transaksi lainnya, COD juga memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari COD adalah sebagai berikut. 

  1. Keuntungan
    Menguntungkan pelanggan untuk beberapa jenis produk. Misalnya untuk produk elektronik yang dijual bekas. Pelanggan bisa melihat dan memeriksa barangnya terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran. Mereka juga bisa mencoba produknya terlebih dahulu sebelum membayar untuk memastikan bahwa produk bekerja dengan baik. Jadi kesalahan barang atau permasalahan yang mungkin muncul pada barang yang dibeli akan berkurang lebih banyak.

    Selain itu keuntungan lain bagi pelanggan adalah mereka tidak perlu menumpuk hutang. Berbeda dengan kartu kredit yang ditagihkan di bulan depan sehingga pelanggan bisa tanpa sadar berbelanja terlalu banyak, COD perlu langsung dibayar pada jangka waktu yang pendek. Jadi pelanggan bisa mengatur berapa banyak yang mereka beli.
  2. Kerugian
    Kerugian COD adalah saat pelanggan membeli barang dalam jumlah yang agak banyak, hal tersebut berarti stok gudang penjual berkurang saat proses penjualan sedang berlangsung. Ini dapat mengganggu alur inventory management usaha. Selain itu tidak ada jaminan pelanggan akan membayar tepat waktu yang bisa merugikan pelanggan dan mengganggu arus keuangan.


COD adalah metode yang bisa menguntungkan untuk beberapa kasus, tapi penjual juga perlu waspada dalam melakukan COD karena bisa terjadi kerugian untuk usaha. Untuk itu kamu perlu mengatur transaksi dengan baik menggunakan KoalaApp. Fitur atur transaksi akan memudahkanmu mengelola setiap transaksi yang masuk di usahamu. Langsung coba KoalaApp sekarang.