Mendapatkan calon konsumen mungkin tidak terlalu sulit, apalagi jika produk atau layanan yang ditawarkan merupakan kebutuhan primer bagi banyak orang. Sayangnya, tidak semua calon konsumen yang menghubungi pelaku usaha akan benar-benar membeli produk atau layanan tersebut.
Bisa jadi, mereka hanya bertanya-tanya atau sekadar membandingkan harga yang ditawarkan antara satu toko dengan toko lainnya. Untuk itu, para pelaku usaha perlu mengetahui cara follow up customer yang tepat supaya cepat closing.
Dalam dunia bisnis, istilah follow up tentu sudah tidak asing lagi. Tapi, bagi kamu yang baru terjun ke dunia bisnis, tentu butuh pemahaman lebih mendalam soal istilah yang satu ini.
Follow up berarti menindaklanjuti. Dalam konteks bisnis, artinya adalah tindakan atau percakapan yang biasa dilakukan oleh para pelaku usaha, sales marketing, atau seller untuk menghubungi kembali calon konsumen yang sebelumnya sudah mendapat penawaran produk atau layanan yang kamu jual.
Jika sebelumnya kamu sudah menawarkan produk atau jasamu, lalu calon konsumen mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan terlebih dulu, maka kamu bisa melakukan follow up kepada calon konsumen tersebut. Singkatnya, follow up adalah upaya yang biasa dilakukan untuk memastikan langkah calon konsumen selanjutnya. Apakah tertarik untuk membeli produkmu atau tidak.
Setiap pelaku bisnis tentu menginginkan produknya terjual sehingga bisa memperoleh keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, menawarkan produk dan jasa yang dijual dan menindaklanjuti penawaran tersebut menjadi sangat penting dalam dunia bisnis.
Tanpa adanya follow up, langkah calon konsumen mungkin hanya akan berhenti di satu titik: mengetahui apa saja produk atau jasa yang kamu jual. Dengan adanya follow up, kamu justru berpotensi untuk menarik perhatian calon konsumen yang tadinya tidak berniat membeli mengubah keputusannya untuk membeli produk atau jasamu.
Misalnya, ada dua toko online yang menjual produk fashion serupa. Salah satu toko menjualnya dengan harga murah, sedangkan toko lainnya menjual dengan harga yang sedikit lebih mahal.
Sayangnya, toko pertama hanya sekadar menawarkan produknya. Sementara itu, toko kedua aktif melakukan follow up dengan menawarkan hadiah spesial atau promo untuk pembelian kedua kepada calon konsumen tersebut. Menurut pengamatanmu, mana toko yang akan dibeli calon konsumen tersebut?
Yup, sebagai makhluk sosial, tentu calon konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk di toko kedua. Selain karena merasa lebih dekat dengan penjual, ia juga merasa diuntungkan dengan adanya promo yang diberikan saat penjual melakukan follow up.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa alasan kenapa penting bagi bisnis untuk melakukan follow up kepada calon konsumennya.
Dengan cara follow up customer, secara otomatis para pelaku usaha juga sedang mengingatkan calon konsumen tentang penawaran produk yang sudah dilakukan sebelumnya. Cara ini akan sangat dihargai oleh konsumen sehingga mereka merasa diistimewakan sebagai pelanggan.
Pelanggan biasanya menginginkan solusi terbaik untuk permasalahannya. Dengan follow up, kamu sebagai pelaku usaha bisa menginformasikan produk dan layananmu kepada calon konsumen sebagai salah satu solusi yang bisa mereka gunakan.
Salah satu kunci sukses dalam berbisnis adalah keterlibatan konsumen atau pelanggan. Dengan melakukan follow up, artinya kamu telah melibatkan pelanggan untuk memberi tahu apa yang mereka butuhkan dan bagaimana cara bisnis kamu bisa membantu melayani mereka dengan baik.
Jika konsumen merasa diperlakukan secara istimewa dan dilibatkan dalam proses bisnis yang kamu lakukan, maka bukan tidak mungkin jika mereka merasa tergugah untuk mencoba produk atau layanan yang kamu tawarkan. Dengan begitu, penjualan pun meningkat.
Melakukan pendekatan yang komunikatif dan personal bisa menjadi strategi yang tepat untuk membuat calon konsumen membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Nah, supaya cepat closing, lakukan beberapa cara follow up customer berikut ini.
Saat menawarkan produk atau jasa, pastikan kamu mengetahui siapa nama calon konsumenmu. Dengan begitu, kamu bisa menyebut namanya dengan benar saat akan melakukan follow up. Jangan lupa cari tahu juga jenis kelaminnya supaya kamu tidak salah panggil, ya!
Saat melakukan follow up, pastikan kamu mengingat kapan terakhir kali kamu berhubungan dengan calon konsumen. Hal ini diperlukan supaya kamu bisa melakukannya secara berkala, tapi tidak terlalu sering. Bukannya membeli, terlalu sering melakukan follow up justru akan membuat calon konsumen merasa risi.
Ada kalanya, basa-basi diperlukan dalam percakapan. Tapi, dalam hal ini, hindari percakapan yang terlalu banyak basa-basi. Bertanyalah langsung pada intinya supaya calon konsumen memahami niat kamu menghubunginya. Dengan begitu, calon konsumen juga akan lebih mudah memberi tanggapan atas penawaranmu.
Kamu bisa membuka percakapan dengan menanyakan kabar, lalu bertanya tentang kelanjutan penawaran yang sudah diberikan. Jika calon konsumen sudah memberikan jawaban, maka tugasmu adalah menutup dengan kalimat yang sopan. Misalnya, “Baik, kami tunggu pembayarannya ya.” jika calon konsumen berniat untuk membeli produk atau jasamu.
Gunakan kalimat yang membuat calon konsumen tergugah untuk segera melakukan pembayaran. Misalnya, jika calon konsumen sudah bersedia melakukan pembayaran, kamu bisa menutup percakapan dengan kalimat, “Total pembayaran yang harus dilakukan adalah Rp250.000, silakan transfer ke nomor rekening berikut.” Lalu, sertakan nomor rekening beserta nama akun rekening bank.
Jika konsumen belum tertarik untuk melakukan pembelian, gunakan strategi lain untuk menggaetnya. Misalnya, dengan menawarkan produk atau promo lain yang sedang berlangsung sehingga mereka merasa perlu untuk bertanya lebih lanjut tentang informasi tersebut.
Bersikap ramah dan hangat adalah salah satu cara follow up customer yang bisa dilakukan supaya calon konsumen lebih dekat denganmu. Kamu bisa menggunakan kalimat informal atau bahkan sedikit candaan untuk menghangatkan suasana obrolan dengan mereka.
Saat menghubungi calon konsumen, kamu juga bisa menanyakan apakah terjadi kendala sehingga pembayaran belum juga dilakukan. Jika calon konsumen memiliki niat untuk melakukan pembelian, cara ini bisa sangat efektif membuat mereka terhubung denganmu.
Salah satu kendala yang biasa dihadapi calon konsumen adalah waktu pembayaran. Jika calon konsumen berniat membeli produk atau jasamu, tapi belum punya cukup uang untuk membayarnya, berikan waktu sesuai kebutuhan pelanggan supaya mereka merasa perlu untuk membelinya saat sudah memiliki uang.
Itulah beberapa cara follow up customer yang bisa dilakukan supaya cepat closing. Jika calon konsumen berubah pikiran, tetaplah bersikap hangat dan ramah supaya mereka bisa menghubungimu di lain waktu.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan, kamu bisa menggunakan aplikasi manajemen order terlengkap, Koala. Unduh di sini secara gratis!