Sebagai salah satu aplikasi pesan terpopuler di dunia, WhatsApp sudah dipercaya banyak orang untuk melakukan transaksi jual beli secara online. Terlebih lagi WhatsApp juga memfasilitasi para pelaku usaha untuk meningkatkan produk dan layanan mereka dengan meluncurkan WhatsApp Business sejak 2017 silam. Penasaran bagaimana cara jualan online laris di WhatsApp? Simak penjelasan berikut!
Langkah utama yang perlu diperhatikan untuk mulai berjualan online di WhatsApp adalah dengan mempersiapkan akun yang akan digunakan. Namun, sebelum itu, perlu diketahui bahwa WhatsApp memiliki tiga jenis akun yang menyasar penggunanya secara spesifik, yaitu WhatsApp Messenger, WhatsApp Business, dan WhatsApp Business API.
WhatsApp Messenger adalah aplikasi gratis yang biasa digunakan oleh akun pribadi untuk bertukar pesan, sedangkan WhatsApp Business biasa digunakan para pelaku usaha untuk menjalankan bisnis mereka.
Sementara itu, WhatsApp Business API adalah aplikasi berbayar yang dirancang untuk bisnis skala besar dengan tim layanan pelanggan seperti akun WhatsApp resmi milik operator seluler. Biasanya, akun bisnis resmi ini bisa dikenali lewat tanda centang hijau di profilnya. Ketiga jenis WhatsApp ini merupakan platform yang berdiri sendiri (standalone). Singkatnya, kamu bisa membuat akun terpisah untuk masing-masing platform.
Mengingat akun bisnis menawarkan lebih banyak keuntungan bagi pelaku usaha, maka kamu bisa memilih berjualan online dengan membuat akun baru lewat WhatsApp Business ataupun menggunakan akun WhatsApp Messenger yang sudah ada untuk dialihkan ke akun bisnis. Agar lebih jelas, ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat akun bisnis.
Untuk membuat akun bisnis baru, kamu hanya perlu mengunduh aplikasi WhatsApp Business di App Store (untuk pengguna iOS) atau Play Store (untuk pengguna Android). Tunggu hingga pemasangan (install) selesai, lalu buka aplikasi.
Di dalam aplikasi, kamu akan diminta meninjau dan membaca ketentuan layanan WhatsApp Business. Klik Setuju dan Lanjutkan untuk menerima ketentuan. Berikutnya, kamu akan diminta mendaftar menggunakan nomor ponsel baru yang sudah diaktifkan dan diarahkan untuk melakukan proses verifikasi standar berupa kode SMS 6 digit, termasuk membuat password dan nama akun.
Dalam hal ini, sebaiknya gunakan nomor ponsel khusus untuk akun bisnis yang terpisah dari nomor ponsel pada akun WhatsApp Messenger, agar urusan pribadi dan bisnis tidak campur aduk.
Proses pengalihan akun dari WhatsApp Messenger menjadi WhatsApp Business sangat mudah dan cepat. Meski begitu, situs resmi WhatsApp menyarankan terlebih dulu untuk membuat pencadangan data (backup) agar riwayat chat tidak hilang.
Untuk mencadangkan data, kamu bisa melakukannya secara lokal via WhatsApp Messenger atau melakukan penyimpanan di Google Drive. Keduanya bisa diatur lewat arahan di pengaturan WhatsApp dan Cadangkan Pesan. Jika pencadangan selesai, kamu perlu memperbarui (update) WhatsApp Messenger sebelum beralih ke WhatsApp Business. Jangan lupa, tetap buka aplikasi dan nyalakan ponsel hingga proses transfer akun berakhir.
Setelah akun WhatsApp Business siap, kamu bisa melengkapi profil dengan mengklik menu Pengaturan/Settings, lalu pilih Business Settings/Pengaturan Bisnis dan Profile/Profil. Selanjutnya, ikuti panduan WhatsApp untuk mengisi dengan lengkap nama dan alamat bisnis, kategori usaha, dan lain sebagainya.
Pastikan kamu mengisi profilmu secara akurat dan sesuai detail informasi bisnis yang kamu jalankan. Jangan lupa cantumkan foto profil akun untuk mempermudah cara jualan online laris di WhatsApp.
WhatsApp Business punya sejumlah fitur unggulan yang bisa memudahkan para pelaku usaha untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mendorong penjualan semakin laris. Apa saja?
WhatsApp Business mempunyai dua fitur balas pesan otomatis yang tidak dimiliki WhatsApp Messenger. Selain membuatmu lebih menghemat waktu, pekerjaan semakin efisien karena kamu tidak perlu membalas pesan yang mirip satu per satu. Kamu hanya perlu merancang dan mengetiknya sekali di pengaturan, berikutnya WhatsApp secara otomatis akan membalas pesan yang masuk sesuai preferensi pesan yang sudah kamu buat. Apa saja?
Pertama, Away Message atau Auto Reply Scheduler. Karena pelanggan tidak suka diabaikan, fitur ini memungkinkan pesan terbalas secara otomatis ketika dikirim di luar jam operasional kerja atau hari libur.
Kedua, Auto Greeting Message. Fitur ini akan membalas pesan secara otomatis tiap kali ada pesan masuk dari pelanggan baru yang pertama kali menghubungimu. Kamu bisa membuat pesan berisi salam perjumpaan, rangkuman pertanyaan seputar produk (Frequently Asked Questions), hingga daftar produk, harga, dan tata cara pemesanan.
Fitur ini memungkinkan teks balasan untuk banyak hal yang paling sering ditanyakan pelanggan. Misalnya,”pengiriman dari mana?”, “Apakah produk tersedia?” dan banyak lagi.
Di menu Pengaturan, kamu hanya perlu membuat beberapa pesan singkat berisi jawaban dari pertanyaan yang sering diajukan. Lalu, jika ada pesan masuk, cukup ketik simbol garis miring "/" pada keyboard agar muncul pilihan quick replies.
Fungsi fitur ini sebenarnya mirip dengan fitur pesan otomatis. Bedanya, dalam fitur ini, kamu tetap harus mengetik pesan dalam bentuk shortcut menuju template yang diinginkan.
Fitur ini bisa membantumu mempermudah pengelompokan pelanggan berdasarkan kategori, seperti pre-order, belum bayar, pelanggan setia, dan lain sebagainya. Kamu hanya perlu menandai pelanggan berdasarkan kelompok tertentu yang sudah kamu buat sebelumnya di menu Pengaturan. Penamaan untuk label boleh dibuat sebebas mungkin tanpa ada aturan khusus dari WhatsApp.
Kamu yang ingin mengumumkan promo besar-besaran bisa memanfaatkan fitur Broadcast untuk mengirim pesan yang sama kepada banyak pelanggan. Selain berbentuk promosi, kamu juga bisa membagikan banyak jenis pengumuman secara gratis. Meski begitu, kamu hanya boleh mengirimkan Broadcast secara terbatas ke 256 kontak dalam satu kali kiriman.
Tak kalah penting, ada fitur statistik yang akan membantumu mengetahui secara rinci jumlah pesan yang terkirim, sudah diterima, dibalas, atau sekadar dibaca. Lewat fitur statistik, penjual juga bisa menilai seberapa besar pengaruh interaksi yang diberikan terhadap pelanggan. Misalnya, apakah pesan yang dikirim terkesan monoton, hangat dan menyenangkan, atau justru berkesan dingin.
Meski terbantu dengan adanya fitur WhatsApp Business, bukan berarti kamu akan mengandalkan otomatisasi sepenuhnya tanpa memperhatikan hal lain yang tak kalah penting berikut ini.
Sebagaimana strategi marketing pada umumnya, cara jualan online laris di WhatsApp bisa kamu tentukan dengan membuat tujuan, rencana, dan target pasar. Misalnya, segmen mana yang akan kamu tuju, target pencapaian apa yang diharapkan, bagaimana strategi kamu dalam mencapai target, dan lain sebagainya.
Adanya target pasar akan membantumu melakukan penyesuaian bisnis sehingga lebih menarik calon pembeli dan memudahkan promosi. Sementara itu, tujuan yang jelas akan mempermudah penyusunan rencana sekaligus membantumu mengevaluasi pencapaian dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Status WhatsApp merupakan salah satu elemen kunci yang membuat pelanggan bisa mengetahui segala aktivitas penjual. Status yang aktif menandakan penjual yang aktif dan up to date.
Update status setidaknya dua hingga tiga kali sehari di waktu yang tepat seperti pagi dan sore hari atau ketika orang biasanya masih memiliki waktu luang sebelum melanjutkan aktivitas. Untuk isinya, kamu bisa membuat konten story berisi foto maupun video.
Alih-alih terus menampilkan status terkait produk, ada baiknya kamu memperkaya konten dengan menyajikan sesuatu yang lebih informatif dan interaktif terkait peristiwa terkini, hari-hari penting, atau edukasi pelanggan soal segala hal yang berkaitan dengan bisnismu.
Pada akhirnya, konten yang bermanfaat ini akan meningkatkan penghargaan dan keterlibatan pelanggan sehingga lebih tertarik untuk membeli produk yang kamu jual.
Berbeda dengan media sosial ataupun aggregator lainnya, WhatsApp memiliki algoritma paling sederhana. Ketika kamu menyimpan nomor telepon seseorang dan orang itu juga menyimpan nomor teleponmu, atau bila kamu pernah mengirim pesan lewat WhatsApp kepada seseorang, maka status yang kamu buat akan muncul di WhatsApp Story orang tersebut. Untuk itu, kumpulkan kontak sebanyak-banyaknya dimulai dari teman dan keluarga, juga orang-orang yang kamu kenal.
Seperti disebutkan sebelumnya, memanfaatkan fitur-fitur unggulan WhatsApp Business bisa menjadi cara jualan online laris di WhatsApp. Selain fitur Broadcast yang membantu promosi lebih luas, fitur balas pesan otomatis tentu bisa meningkatkan kepuasan pelanggan. Begitu pula, dengan fitur Quick Replies yang membantu pelanggan tidak perlu menunggu jawaban terlalu lama.
Meski tersedia fitur otomatis, menjalin hubungan baik dengan pelanggan secara langsung tetap penting. Kamu bisa menanyakan pada pelanggan mengenai testimoni soal pelayanan dan produk yang sudah dibeli, dan mungkin berguna untuk meningkatkan kualitas penjualanmu.
Untuk memudahkan manajemen pesanan dengan konsumen, kamu bisa mengunduh aplikasi Koala secara gratis!
Akhir kata, cara jualan online laris di WhatsApp yang efektif dan tak kalah penting adalah dengan tetap konsisten pun tidak setengah-setengah dalam memasarkan produk sekaligus berinovasi.